SOLUTION

Assets, Logistics, and Business (ALB)

Decisions in boardrooms shape the future of the business itself. Spatial-data-driven decisions are needed to guide businesses toward stability and resilience by optimizing asset allocation, enhancing logistics strategies, and building growth where it’s needed most

Use Cases

Business Asset and Logistics Optimization

Business Asset and Logistics Optimization

Customer Segments Analytics

Customer Segments Analytics

Marketing Optimization

Marketing Optimization

Business Asset and Logistics Optimization

Where a business is located can make or break its success. Using geospatial analytics, we identify prime locations based on market trends, demographics, and accessibility. By analyzing asset distribution and optimizing logistics networks, we help businesses streamline operations and enhance supply chain efficiency. This empowers businesses to expand strategically and reach customers effectively, driving growth and innovation.

See More Publication

usecase

Discover articles and tutorials to help you build better

Ilustrasi untuk Bromo Mountain Fire

Bromo Mountain Fire

Gunung Bromo baru-baru ini menjadi sorotan karena kondisinya kembali menghijau pasca kebakaran yang terjadi pada bulan September lalu. Kebakaran sebelumnya dipicu oleh flare saat sesi foto pre-wedding, namun ternyata bukan kali pertama kebakaran terjadi di kawasan tersebut pada tahun 2023. Data menunjukkan bahwa Karhutla di Indonesia sangat sering terjadi dan menimbulkan dampak signifikan bagi lingkungan. Teknologi satelit penginderaan jauh membantu memantau dinamika vegetasi, yang menunjukkan adanya proses regenerasi alami di area terdampak kebakaran.

Ilustrasi untuk Tambang Timah Ilegal: Korupsi dan Kerusakan Lingkungan di Pulau Bangka

Tambang Timah Ilegal: Korupsi dan Kerusakan Lingkungan di Pulau Bangka

Pulau Bangka, penghasil timah terbesar di Indonesia, menghadapi ancaman serius dari tambang timah ilegal yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.Analisis citra satelit menunjukkan bahwa 75, 85% area tambang di Pulau Bangka beroperasi tanpa izin resmi, menyebabkan kerusakan vegetasi seluas 1.253, 36 km², konflik lahan dengan perkebunan kelapa sawit, dan pencemaran lingkungan.Aktivitas ilegal ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta celah dalam penegakan hukum, dengan banyak tambang dibiarkan terbengkalai tanpa pemulihan lahan pascatambang.Penggunaan teknologi pemantauan berbasis citra satelit menjadi solusi untuk memonitor aktivitas tambang ilegal dan mendorong penegakan hukum yang lebih ketat.

Ilustrasi untuk Krisis Sampah Plastik Sungai Citarum

Krisis Sampah Plastik Sungai Citarum

Sungai Citarum kembali menjadi sorotan setelah meluapnya sampah plastik, yang dijuluki sebagai "The New Ocean Rubbish," meskipun program Citarum Harum telah berjalan. Upaya pembersihan jangka pendek dengan bantuan alat berat dan ratusan personel berhasil mengurangi sebaran sampah, namun perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai membuat masalah ini terus berulang. Analisis satelit Sentinel-2 oleh GISACT menunjukkan pola pergerakan sampah plastik yang mengikuti aliran sungai dan fluktuasi jumlah akibat aksi pembersihan. Solusi jangka panjang memerlukan edukasi masyarakat, penegakan hukum yang tegas, serta inovasi dalam pengelolaan dan daur ulang sampah plastik.