Thumbnail for IMPROVEMENT FORUM 2025: Enhancing the Impact of Research and Innovation for Sukabumi Regency Development

GISACT4 Maret 2025

IMPROVEMENT FORUM 2025: Enhancing the Impact of Research and Innovation for Sukabumi Regency Development

Blog

Sukabumi, February 2025 –Grand Inna Samudra Beach witnessed the hosting of the IMPROVEMENT FORUM (Forum for Increasing The Impact of Research and Innovation on Development) organized by Bappelitbangda Sukabumi Regency as part of the Regional Research and Innovation Planning Conference 2025. This two-day event, held on February 18-19, 2025, aims to strengthen synergy between research activities, innovation, and community development in Sukabumi Regency.

Improvement Forum 2025 at Grand Inna Samudra Beach
Improvement Forum 2025 at Grand Inna Samudra Beach

This forum serves as a concrete step in implementing BRIN Regulation Number 5 of 2023 concerning the Governance of Research and Innovation in Regions. With this policy, research and innovation are expected to contribute more significantly to regional development.

Several leading institutions participated in this forum, including the Centre for Remote Sensing, Institut Teknologi Bandung (CRS ITB), and GISACT. These institutions are committed to supporting research development, particularly in building a geospatial decision support system based on open geospatial data. Additionally, CRS ITB and GISACT are highly focused on disaster mitigation, including utilizing remote sensing technology for monitoring disaster-prone areas, analyzing land-use changes, and early detection of potential natural disasters such as floods and landslides.

Forum Improvement 2025
Forum Improvement 2025

With the presence of various experts in their respective fields, IMPROVEMENT FORUM 2025 is expected to become a platform for research collaboration that significantly impacts the Sukabumi Regency community. The strategic agreements and innovations generated from this forum will be a crucial milestone in realizing research and innovation-based development at the regional level.


Discover articles and tutorials to help you build better

  • Ilustrasi untuk Bromo Mountain Fire

    Bromo Mountain Fire

    Gunung Bromo baru-baru ini menjadi sorotan karena kondisinya kembali menghijau pasca kebakaran yang terjadi pada bulan September lalu. Kebakaran sebelumnya dipicu oleh flare saat sesi foto pre-wedding, namun ternyata bukan kali pertama kebakaran terjadi di kawasan tersebut pada tahun 2023. Data menunjukkan bahwa Karhutla di Indonesia sangat sering terjadi dan menimbulkan dampak signifikan bagi lingkungan. Teknologi satelit penginderaan jauh membantu memantau dinamika vegetasi, yang menunjukkan adanya proses regenerasi alami di area terdampak kebakaran.

  • Ilustrasi untuk Tambang Timah Ilegal: Korupsi dan Kerusakan Lingkungan di Pulau Bangka

    Tambang Timah Ilegal: Korupsi dan Kerusakan Lingkungan di Pulau Bangka

    Pulau Bangka, penghasil timah terbesar di Indonesia, menghadapi ancaman serius dari tambang timah ilegal yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.Analisis citra satelit menunjukkan bahwa 75, 85% area tambang di Pulau Bangka beroperasi tanpa izin resmi, menyebabkan kerusakan vegetasi seluas 1.253, 36 km², konflik lahan dengan perkebunan kelapa sawit, dan pencemaran lingkungan.Aktivitas ilegal ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta celah dalam penegakan hukum, dengan banyak tambang dibiarkan terbengkalai tanpa pemulihan lahan pascatambang.Penggunaan teknologi pemantauan berbasis citra satelit menjadi solusi untuk memonitor aktivitas tambang ilegal dan mendorong penegakan hukum yang lebih ketat.

  • Ilustrasi untuk Krisis Sampah Plastik Sungai Citarum

    Krisis Sampah Plastik Sungai Citarum

    Sungai Citarum kembali menjadi sorotan setelah meluapnya sampah plastik, yang dijuluki sebagai "The New Ocean Rubbish," meskipun program Citarum Harum telah berjalan. Upaya pembersihan jangka pendek dengan bantuan alat berat dan ratusan personel berhasil mengurangi sebaran sampah, namun perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai membuat masalah ini terus berulang. Analisis satelit Sentinel-2 oleh GISACT menunjukkan pola pergerakan sampah plastik yang mengikuti aliran sungai dan fluktuasi jumlah akibat aksi pembersihan. Solusi jangka panjang memerlukan edukasi masyarakat, penegakan hukum yang tegas, serta inovasi dalam pengelolaan dan daur ulang sampah plastik.

  • Ilustrasi untuk Distribusi Stunting pada Balita dan Sekolah Prioritas Makan Bergizi Gratis

    Distribusi Stunting pada Balita dan Sekolah Prioritas Makan Bergizi Gratis

    Program Makan Bergizi Gratis(MBG) bertujuan meningkatkan kehadiran siswa, menurunkan angka stunting, dan menciptakan generasi sehat serta produktif dengan menyasar 82, 9 juta penerima.Meski potensial, program ini menghadapi kendala anggaran besar yang diprediksi mencapai Rp 460 triliun per tahun, sehingga implementasinya dilakukan bertahap hingga 2029. Menggunakan model berbasis AI dan data spasial, lokasi prioritas stunting dan sekolah yang membutuhkan intervensi berhasil diidentifikasi, dengan 4.916 sekolah prioritas sangat tinggi.Pendekatan inovatif ini mendukung kebijakan yang lebih tepat sasaran, diharapkan mampu menurunkan angka stunting dan membangun fondasi sumber daya manusia unggul di Indonesia.