Thumbnail for GISACT Raih GEO SDG Award 2025 di Roma: Inovasi Runtah Tracker sebagai Solusi Global Atasi Sampah Sungai

GISACT10 Juni 2025

GISACT Raih GEO SDG Award 2025 di Roma: Inovasi Runtah Tracker sebagai Solusi Global Atasi Sampah Sungai

Blog

Dengan bangga, Geospatial Intelligence Solutions for Sustainability Action (GISACT) meraih GEO SDG Award 2025, sebuah penghargaan internasional bergengsi yang diberikan oleh Group on Earth Observations (GEO) dan EO4SDG pada acara Global Forum-Group on Earth Observations di Roma, Italia. Penghargaan ini mengakui kontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui teknologi observasi bumi dan data geospasial. Dari total 38 nominasi global, GISACT terpilih dalam kategori khusus berkat inovasi platform Runtah Tracker.

thumbnail
Acara GEO SDG Award 2025 di Roma

Acara penghargaan ini turut dihadiri oleh berbagai institusi dunia, seperti FAO, United Nations SDSN, Ghana Statistical Service (GSS), Ghana Environmental Protection Agency (EPA), International Research Center of Big Data for SDGs, serta Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) dan sejumlah universitas serta lembaga penelitian internasional lainnya.

Runtah Tracker: Inovasi Anak Bangsa untuk Aksi Nyata

Runtah Tracker adalah platform geo-intelligence karya anak bangsa yang dikembangkan GISACT untuk memantau dan memetakan timbulan sampah sungai secara real-time—sebuah respons teknologi atas tantangan serius pencemaran sungai di era ini. Teknologi ini mengintegrasikan citra satelit observasi bumi (Sentinel, Landsat, VIIRS), data dari drone/UAV, serta pelaporan partisipatif masyarakat untuk mendeteksi titik rawan pembuangan sampah, memodelkan arah aliran limbah, serta menentukan zona prioritas intervensi dan lokasi potensial pendirian bank sampah.

thumbnail
Acara Pengmas Citarum

Platform ini telah diimplementasikan di DAS Citarum, melalui kolaborasi erat antara GISACT, Center for Remote Sensing Institut Teknologi Bandung (CRS-ITB), Satgas Citarum Harum, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan komunitas lokal. Dengan pendekatan berbasis AI dan spasial, Runtah Tracker memberikan sistem pendukung keputusan (decision support system) geospasial yang efektif bagi pembuat kebijakan, lembaga, dan sektor usaha.

Secara langsung, platform ini mendukung pencapaian SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi), SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), serta SDG 13 (Aksi Iklim).

Masa Depan Bebas Sampah Dimulai Hari Ini

Pencapaian ini bukan sekadar bentuk pengakuan internasional, tetapi juga bukti bahwa teknologi lokal dapat menjadi solusi global. GISACT terus mendorong lahirnya inovasi berbasis riset dan teknologi yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan. Kami percaya, aksi kolektif yang digerakkan oleh data, sains, dan teknologi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang adil bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, akademisi, komunitas, sektor usaha, dan masyarakat—untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih bersih. Runtah Tracker adalah langkah awal. Bersama, kita dapat menciptakan sungai yang bebas dari sampah, kota yang lebih tangguh, dan planet yang lebih lestari.

Karena masa depan lingkungan dimulai dari keputusan yang tepat hari ini.

Informasi Lebih Lanjut

  • 🌐 www.gisact.io
  • 📧 contact@gisact.io
  • 🔗 eo4sdg.org

Keywords: GEO SDG Award 2025, GISACT, Runtah Tracker, Sungai Bebas Sampah, GeoIntelligence, SDGs


Discover articles and tutorials to help you build better

  • Ilustrasi untuk Bromo Mountain Fire

    Bromo Mountain Fire

    Gunung Bromo baru-baru ini menjadi sorotan karena kondisinya kembali menghijau pasca kebakaran yang terjadi pada bulan September lalu. Kebakaran sebelumnya dipicu oleh flare saat sesi foto pre-wedding, namun ternyata bukan kali pertama kebakaran terjadi di kawasan tersebut pada tahun 2023. Data menunjukkan bahwa Karhutla di Indonesia sangat sering terjadi dan menimbulkan dampak signifikan bagi lingkungan. Teknologi satelit penginderaan jauh membantu memantau dinamika vegetasi, yang menunjukkan adanya proses regenerasi alami di area terdampak kebakaran.

  • Ilustrasi untuk Tambang Timah Ilegal: Korupsi dan Kerusakan Lingkungan di Pulau Bangka

    Tambang Timah Ilegal: Korupsi dan Kerusakan Lingkungan di Pulau Bangka

    Pulau Bangka, penghasil timah terbesar di Indonesia, menghadapi ancaman serius dari tambang timah ilegal yang merugikan negara hingga Rp 271 triliun.Analisis citra satelit menunjukkan bahwa 75, 85% area tambang di Pulau Bangka beroperasi tanpa izin resmi, menyebabkan kerusakan vegetasi seluas 1.253, 36 km², konflik lahan dengan perkebunan kelapa sawit, dan pencemaran lingkungan.Aktivitas ilegal ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta celah dalam penegakan hukum, dengan banyak tambang dibiarkan terbengkalai tanpa pemulihan lahan pascatambang.Penggunaan teknologi pemantauan berbasis citra satelit menjadi solusi untuk memonitor aktivitas tambang ilegal dan mendorong penegakan hukum yang lebih ketat.

  • Ilustrasi untuk Krisis Sampah Plastik Sungai Citarum

    Krisis Sampah Plastik Sungai Citarum

    Sungai Citarum kembali menjadi sorotan setelah meluapnya sampah plastik, yang dijuluki sebagai "The New Ocean Rubbish," meskipun program Citarum Harum telah berjalan. Upaya pembersihan jangka pendek dengan bantuan alat berat dan ratusan personel berhasil mengurangi sebaran sampah, namun perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai membuat masalah ini terus berulang. Analisis satelit Sentinel-2 oleh GISACT menunjukkan pola pergerakan sampah plastik yang mengikuti aliran sungai dan fluktuasi jumlah akibat aksi pembersihan. Solusi jangka panjang memerlukan edukasi masyarakat, penegakan hukum yang tegas, serta inovasi dalam pengelolaan dan daur ulang sampah plastik.

  • Ilustrasi untuk Distribusi Stunting pada Balita dan Sekolah Prioritas Makan Bergizi Gratis

    Distribusi Stunting pada Balita dan Sekolah Prioritas Makan Bergizi Gratis

    Program Makan Bergizi Gratis(MBG) bertujuan meningkatkan kehadiran siswa, menurunkan angka stunting, dan menciptakan generasi sehat serta produktif dengan menyasar 82, 9 juta penerima.Meski potensial, program ini menghadapi kendala anggaran besar yang diprediksi mencapai Rp 460 triliun per tahun, sehingga implementasinya dilakukan bertahap hingga 2029. Menggunakan model berbasis AI dan data spasial, lokasi prioritas stunting dan sekolah yang membutuhkan intervensi berhasil diidentifikasi, dengan 4.916 sekolah prioritas sangat tinggi.Pendekatan inovatif ini mendukung kebijakan yang lebih tepat sasaran, diharapkan mampu menurunkan angka stunting dan membangun fondasi sumber daya manusia unggul di Indonesia.